Rabu, 26 April 2017

Kebun teh Wonosari

Kebun teh Wonosari Lawang, Malang adalah kawasan perkebunan teh yang terletak 6 km dari Lawang atau 30 km utara Malang. Luasnya 1.144 hektar dengan 300 orang pekerja. Setiap tahunnya mereka bisa menghasilkan 100 ton daun teh kering per tahunnya.

Nama Wonosari diambil dari bahasa jawa yang artinya wono adalah hutan, sari adalah bunga. Tahun 1875 lahan ini dibuka oleh Karel Rudolf Boska. Tahun 1910 teh pertama kali ditanam. Tahun 1912 pabrik teh didirikan. Tahun 1942 lahan ini diambil oleh Jepang. Lalu tahun 1945 diambil oleh Indonesia (Badan Usaha Milik Negara/ BUMN).

Kebun teh Wonosari ini hanya memiliki 2 macem teh yaitu teh india (Camelia asamica) dan teh cina (Camelia sinesis). Daun teh cina lebih kecil, berwarna hijau terang, rasanya lebih pekat, dan ada serbuk putih. Sedangkan daun teh india lebih besar, berwarna hijau agak gelap, dan tidak ada serbuk putih. Tetapi 2 teh ini dapat membuat teh hitam, teh putih, dan teh hijau. Jenis tanah lahan ini adalah latosol dan handosol. Curah hujan 2500 ml per tahun. 

Teh hitam diambil dari pemetikkan pucuk hanya 3 daun muda. Begitu juga dengan teh hijau yang dari pucuk hanya 3 daun muda. Teh putih diambil dari pemetikkan pucuk hanya 2 daun muda saja.

Proses membuat teh ada 9 cara saja. Proses pemetikkkan, pengangkutan, penerimaan pucuk, pelayuan, pengeringan, sortasi, pengemasan, penyimpanan, dan yang terakhir adalah pengiriman.

Proses yang pertama adalah pemetikkan daun muda, daun tua dan lembar muda setelah itu teh akan ditimbang terlebih dahulu, lalu diangkut ke pabrik. Proses kedua adalah pengangkutan, persiapan alat yang meliputi tempat pengangkutan lalu penataan pucuk di dalam truk agar tetap aman setelah sampa di pabrik. Proses yang ketiga adalah penerimaan pucuk, menurunkan dari truk, melakukan penimbangan, dan penganalisaan agar hasil produksi basah (konsesisten mutu dll). Yang keempat pelayuan akan dikemaskan secara merata agar dapat digiling dengan baik, tahapan pertama  mengurangi kadar air kedua pembalikan pucuk dilakukan 6 jam setelah pehambaran ketiga pengamatan tingkat pelayuan, suhu, kelembapan udara (dilakukan setiap 2 jam sekali) keempat suhu udara maksimal 29 derajat celcius, penggilingan 35 derajat celcius, lalu yang terakhir proses oksidasi dengan waktu 60-90 menit. Proses yang kelima adalah pengeringan adalah proses reaksi oksidasi yang dihentikan dan menurunkan kadar air, suhunya hari 110-130 derajat celcius dan waktunya 18-20 menit. Proses yang keenam sortasi adalah proses pengelompokkan jenis mutu dan setelah selesai akan diambil contoh untuk diuji kadar air. Proses yang ketujuh adalah pengemasan yang setelah dipisahkan mutunya untuk mempertahankan kadar air serta mempertahankan penyimpanan. Proses kedelapan adalah proses penyimpanan yang setelah dikemas, teh akan disimpan ketempat yang bersih. Proses yang terakhir adalah pengiriman yang menggunakan truk bersih, teh akan dimasukkan kedaram kerdus lalu dilapisi 2 plastik agar tetap aman dan agar bisa                                         sampai ditujuan dengan aman.

Teh memiliki fungsi yang banyak seperti untuk menghilangkan setress, untuk diet, supaya pencernaan menjadi lancar, anti kanker, mencegah diabetes, mencegah kanker. Teh juga mengandung vitamin C, polifenol.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar